Home Ads

Thursday, August 23, 2018

Baju Muslim Murah

Baju Muslim
Hasil gambar untuk baju muslim
First Lady Bushra Maneka telah diejek dan dikritik karena pilihan pakaiannya sejak berita pernikahannya dengan Perdana Menteri Imran Khan menjadi publik.

Baik oposisi sekuler maupun liberal dan dukungan konservatif terhadap burqa-nya menjadi lebih jelas di media sosial setelah upacara pengambilan sumpah Khan. Insiden ini tidak baru karena tubuh dan pakaian wanita di Pakistan telah sering didekonstruksi oleh polisi moral. Dari sudut pandang moral, jika pakaian terlalu mengungkapkan wanita itu dinyatakan memalukan dan tidak sopan, dan jika itu mencakup terlalu banyak wanita itu disebut-sebut sebagai tertindas atau ortodoks.

Secara khusus, beberapa orang menyatakan bahwa burqa First Lady adalah simbol penindasan terhadap semua wanita Pakistan. Beberapa orang mengatakan bahwa citranya akan dimanfaatkan oleh Barat untuk menyoroti kemiringan sayap kanan negara. Orang lain yang memegang perspektif ini juga percaya bahwa menyembunyikan tubuh dan wajahnya di balik cadar mewakili penindasannya.

Pertama, baju Muslim - apakah itu baju Muslim, abaya, burqa, niqab - tidak hanya dipaksakan pada wanita yang memakainya. Namun, wanita biasanya diejek dan diberi label sebagai 'fundos' (fundamentalis) dan 'ninjas' untuk mengenakannya. Dalam buku terbarunya, Rafia Zakaria menyatakan bahwa cadar tidak mencerminkan kurangnya hak pilihan karena tidak semua wanita dipaksa untuk menutupi tubuh mereka oleh laki-laki. Bahkan dalam kasus Bushra Bibi, burqanya mendahului pernikahannya dengan Khan dan mencerminkan preferensi untuk tetap tersembunyi dari mata publik.


Pemahamannya yang khusus tentang agama dan kesalehan juga tampaknya telah memainkan peran dalam pemilihan cadar. Sadaf Ahmed, dalam bukunya 'Transforming Faith: The Story of Al-Huda dan Revivalism Islam di antara Urban Pakistan Women' menyatakan bahwa 'veil' adalah sebuah spektrum. Perempuan menutupi diri untuk menolak penjajahan, memberontak terhadap keluarga mereka, memastikan anonimitas, dan sebagai pernyataan mode. Oleh karena itu, cadar tidak statis dan tidak dapat ditafsirkan hanya sebagai simbol agama (baca: Islam) tirani.

No comments:

Post a Comment

FlatBook

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi ermentum.Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi fermentum.




Comments

Contact Us

Name

Email *

Message *